• Jelajahi

    Copyright © GP ANSOR DERMASANDI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1443 H Jatuh pada Ahad 10 Juli 2022

    GP. ANSOR DERMASANDI
    Jumat, 01 Juli 2022, Juli 01, 2022 WIB Last Updated 2022-07-04T11:57:58Z

     

    Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada Jumat 1 Juli 2022 berdasarkan surat PBNU nomor 361/c.I.34/06/2022 tertanggal 29 Juni 2022. Dengan demikian Idhul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Ahad 10 Juli 2022.


    "Berdasarkan laporan tim rukyatul hilal di seluruh titik lokasi yang telah ditentukan tidak berhasil melihat bulan, maka umur bulan Dzulqo'dah 1443 H adalah 30 hari Iistikmal)," demikian bunyi surat PBNU.
     

    Sementara, Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada Jumat 1 Juli 2022 M. Ketetapan ini disampaikan selepas menggelar sidang itsbat di Jakarta yang digelar pada Ahad (29/6/2022) petang

    Hal ini berdasarkan hisab, posisi hilal seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, tetapi belum memenuhi kriteria imkanurrukyah dan tidak adanya laporan dari para perukyah yang berhasil melihat hilal.


    “Secara mufakat, 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada hari Jumat 1 Juli 2022 M," kata Wakil Menteri Agama H Zainut Tauhid Saadi di Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta pada Ahad (29/6/2022) petang.


    Hal ini berarti hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Ahad, 10 Juli 2022 M.


    Sidang itsbat diikuti oleh Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), perwakilan dari organisasi masyarakat (ormas) Islam, para pakar ilmu falak dan astronomi, dan delegasi dari duta besar negara-negara sahabat

    .

    Sebagai informasi, LF PBNU telah mengeluarkan data hisab metode perhitungan ilmu falak awal Dzulhijjah 1443 H dengan menggunakan sistem hisab jamai (tahqiqy tadqiky ashri kontemporer) khas Nahdlatul Ulama ditujukan untuk Rabu Legi 29 Dzulqa’dah 1443 H.


    Data tersebut menunjukkan ketinggian hilal awal Dzulhijjah 1443 H berada di atas ufuk, yakni tepatnya + 2 derajat 11 menit 00 detik dan lama hilal 11 menit 38 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Rabu Legi 29 Juni 2021, pukul 09:52:15 WIB.

    Sumber : NU online

    Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Jumat Pon (mulai malam Junat) 1 Juli 2022 M. Hal ini didasarkan atas posisi hilal sebagaimana dalam perhitungan delapan metode ilmi falak secara qath'iy, pada Rabu, 29 Dzulqa'dah 1443 H atau bertepatan dengan 29 Juni 2022 M yang masih berada di bawah kriteria Imkanurrukyah di seluruh Indonesia. Karenanya, PBNU memutuskan istikmal, jumlah tanggal Dzulqa'dah 1443 H digenapkan menjadi 30 hari. "Atas dasar istikmal tersebut dan sesuai Al-Madzahibul Arba'ah, maka dengan ini PBNU mengikhbarkan/memberitahukan bahwa awal bulan Dzulhijjah 1443 H jatuh pada hari Jumat Pon, tanggal 1 Juli 2022" kata KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, pada Rabu (29/6/2022) menyampaikan surat bernomor 361/C.I.34/06/2022, perihal ikhbar/pemberitahuan hasil rukyatul hilal bil fi'li awal Dzulhijjah 1443 H. Hal ini berarti, bahwa hari raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh bertepatan dengan 10 Juli 2022 M. Baca Juga: Lembaga Falakiyah PBNU Gelar Rukyatul Hilal Dzulhijjah 1443 H Sore Ini Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyampaikan ucapan selamat berhari raya Idul Adha kepada warga NU dan umat Islam. "Kepada warga Nahdlatul Ulama dan umat Islam pada umumnya, kami ucapkan selamat memasuki bulan Dzulhijjah 1443 H dan menyambut hari raya Idul Adha 1443 H," katanya. "Semoga kita dapat menjalani ibadah kurban dan amaliah bulan Dzulhijjah dengan baik," harapnya. Berdasarkan hisab yang sama maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua dengan tinggi hilal + 0 derajat 38 menit dengan elongasi 4 derajat 37 menit dan lama hilal 4 menit 57 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga Provinsi Aceh dengan tinggi hilal + 2 derajat 47 menit, elongasi 5 derajat 41 menit, dan lama hilal 15 menit 07 detik. Sementara di markaz Gedung PBNU Jakarta koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT, ketinggian hilal mencapai + 2 derajat 11 menit 00 detik dan lama hilal 11 menit 38 detik. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Rabu Legi 29 Juni 2021, pukul 09:52:15 WIB. Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 23 derajat 16 menit 57 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 27 derajat 22 menit 41 detik utara titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 4 derajat 05 menit 16 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 5 derajat 04 menit 35 detik. Muktamar ke-34 NU tahun 2021 memutuskan rukyah hilal tidak lagi bersifat fardu kifayah atau sunnah jika paling tidak hasil lima metode falak qath’iy ternyata hilal berada di bawah ufuk. Sebab, tujuan rukyah hilal adalah untuk memastikan terlihatnya hilal, sedangkan hilal menurut metode falak qath’iy tidak mungkin terlihat. Terkait keputusan ini, Kiai Sirril meminta jajaran Lembaga Falakiyah di tingkat propinsi (PWNU) dan kabupaten / kota (PCNU) se–Indonesia agar bertindak aktif menyebarluaskan pengumuman awal bulan Dzulhijjah 1443 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama terutama di wilayah dan cabangnya masing-masing. Pewarta: Syakir NF Editor: Alhafiz Kurniawa

    Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/pbnu-ikhbarkan-idul-adha-1443-h-jatuh-pada-ahad-10-juli-2022-F4uR1
    Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Jumat Pon (mulai malam Junat) 1 Juli 2022 M. Hal ini didasarkan atas posisi hilal sebagaimana dalam perhitungan delapan metode ilmi falak secara qath'iy, pada Rabu, 29 Dzulqa'dah 1443 H atau bertepatan dengan 29 Juni 2022 M yang masih berada di bawah kriteria Imkanurrukyah di seluruh Indonesia. Karenanya, PBNU memutuskan istikmal, jumlah tanggal Dzulqa'dah 1443 H digenapkan menjadi 30 hari. "Atas dasar istikmal tersebut dan sesuai Al-Madzahibul Arba'ah, maka dengan ini PBNU mengikhbarkan/memberitahukan bahwa awal bulan Dzulhijjah 1443 H jatuh pada hari Jumat Pon, tanggal 1 Juli 2022" kata KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, pada Rabu (29/6/2022) menyampaikan surat bernomor 361/C.I.34/06/2022, perihal ikhbar/pemberitahuan hasil rukyatul hilal bil fi'li awal Dzulhijjah 1443 H. Hal ini berarti, bahwa hari raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh bertepatan dengan 10 Juli 2022 M. Baca Juga: Lembaga Falakiyah PBNU Gelar Rukyatul Hilal Dzulhijjah 1443 H Sore Ini Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyampaikan ucapan selamat berhari raya Idul Adha kepada warga NU dan umat Islam. "Kepada warga Nahdlatul Ulama dan umat Islam pada umumnya, kami ucapkan selamat memasuki bulan Dzulhijjah 1443 H dan menyambut hari raya Idul Adha 1443 H," katanya. "Semoga kita dapat menjalani ibadah kurban dan amaliah bulan Dzulhijjah dengan baik," harapnya. Berdasarkan hisab yang sama maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua dengan tinggi hilal + 0 derajat 38 menit dengan elongasi 4 derajat 37 menit dan lama hilal 4 menit 57 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga Provinsi Aceh dengan tinggi hilal + 2 derajat 47 menit, elongasi 5 derajat 41 menit, dan lama hilal 15 menit 07 detik. Sementara di markaz Gedung PBNU Jakarta koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT, ketinggian hilal mencapai + 2 derajat 11 menit 00 detik dan lama hilal 11 menit 38 detik. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Rabu Legi 29 Juni 2021, pukul 09:52:15 WIB. Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 23 derajat 16 menit 57 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 27 derajat 22 menit 41 detik utara titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 4 derajat 05 menit 16 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 5 derajat 04 menit 35 detik. Muktamar ke-34 NU tahun 2021 memutuskan rukyah hilal tidak lagi bersifat fardu kifayah atau sunnah jika paling tidak hasil lima metode falak qath’iy ternyata hilal berada di bawah ufuk. Sebab, tujuan rukyah hilal adalah untuk memastikan terlihatnya hilal, sedangkan hilal menurut metode falak qath’iy tidak mungkin terlihat. Terkait keputusan ini, Kiai Sirril meminta jajaran Lembaga Falakiyah di tingkat propinsi (PWNU) dan kabupaten / kota (PCNU) se–Indonesia agar bertindak aktif menyebarluaskan pengumuman awal bulan Dzulhijjah 1443 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama terutama di wilayah dan cabangnya masing-masing. Pewarta: Syakir NF Editor: Alhafiz Kurniawa

    Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/pbnu-ikhbarkan-idul-adha-1443-h-jatuh-pada-ahad-10-juli-2022-F4uR1
    Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Jumat Pon (mulai malam Junat) 1 Juli 2022 M. Hal ini didasarkan atas posisi hilal sebagaimana dalam perhitungan delapan metode ilmi falak secara qath'iy, pada Rabu, 29 Dzulqa'dah 1443 H atau bertepatan dengan 29 Juni 2022 M yang masih berada di bawah kriteria Imkanurrukyah di seluruh Indonesia. Karenanya, PBNU memutuskan istikmal, jumlah tanggal Dzulqa'dah 1443 H digenapkan menjadi 30 hari. "Atas dasar istikmal tersebut dan sesuai Al-Madzahibul Arba'ah, maka dengan ini PBNU mengikhbarkan/memberitahukan bahwa awal bulan Dzulhijjah 1443 H jatuh pada hari Jumat Pon, tanggal 1 Juli 2022" kata KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, pada Rabu (29/6/2022) menyampaikan surat bernomor 361/C.I.34/06/2022, perihal ikhbar/pemberitahuan hasil rukyatul hilal bil fi'li awal Dzulhijjah 1443 H. Hal ini berarti, bahwa hari raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh bertepatan dengan 10 Juli 2022 M. Baca Juga: Lembaga Falakiyah PBNU Gelar Rukyatul Hilal Dzulhijjah 1443 H Sore Ini Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyampaikan ucapan selamat berhari raya Idul Adha kepada warga NU dan umat Islam. "Kepada warga Nahdlatul Ulama dan umat Islam pada umumnya, kami ucapkan selamat memasuki bulan Dzulhijjah 1443 H dan menyambut hari raya Idul Adha 1443 H," katanya. "Semoga kita dapat menjalani ibadah kurban dan amaliah bulan Dzulhijjah dengan baik," harapnya. Berdasarkan hisab yang sama maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua dengan tinggi hilal + 0 derajat 38 menit dengan elongasi 4 derajat 37 menit dan lama hilal 4 menit 57 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga Provinsi Aceh dengan tinggi hilal + 2 derajat 47 menit, elongasi 5 derajat 41 menit, dan lama hilal 15 menit 07 detik. Sementara di markaz Gedung PBNU Jakarta koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT, ketinggian hilal mencapai + 2 derajat 11 menit 00 detik dan lama hilal 11 menit 38 detik. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Rabu Legi 29 Juni 2021, pukul 09:52:15 WIB. Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 23 derajat 16 menit 57 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 27 derajat 22 menit 41 detik utara titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 4 derajat 05 menit 16 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 5 derajat 04 menit 35 detik. Muktamar ke-34 NU tahun 2021 memutuskan rukyah hilal tidak lagi bersifat fardu kifayah atau sunnah jika paling tidak hasil lima metode falak qath’iy ternyata hilal berada di bawah ufuk. Sebab, tujuan rukyah hilal adalah untuk memastikan terlihatnya hilal, sedangkan hilal menurut metode falak qath’iy tidak mungkin terlihat. Terkait keputusan ini, Kiai Sirril meminta jajaran Lembaga Falakiyah di tingkat propinsi (PWNU) dan kabupaten / kota (PCNU) se–Indonesia agar bertindak aktif menyebarluaskan pengumuman awal bulan Dzulhijjah 1443 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama terutama di wilayah dan cabangnya masing-masing. Pewarta: Syakir NF Editor: Alhafiz Kurniawa

    Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/pbnu-ikhbarkan-idul-adha-1443-h-jatuh-pada-ahad-10-juli-2022-F4uR1
    Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Jumat Pon (mulai malam Junat) 1 Juli 2022 M. Hal ini didasarkan atas posisi hilal sebagaimana dalam perhitungan delapan metode ilmi falak secara qath'iy, pada Rabu, 29 Dzulqa'dah 1443 H atau bertepatan dengan 29 Juni 2022 M yang masih berada di bawah kriteria Imkanurrukyah di seluruh Indonesia. Karenanya, PBNU memutuskan istikmal, jumlah tanggal Dzulqa'dah 1443 H digenapkan menjadi 30 hari. "Atas dasar istikmal tersebut dan sesuai Al-Madzahibul Arba'ah, maka dengan ini PBNU mengikhbarkan/memberitahukan bahwa awal bulan Dzulhijjah 1443 H jatuh pada hari Jumat Pon, tanggal 1 Juli 2022" kata KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, pada Rabu (29/6/2022) menyampaikan surat bernomor 361/C.I.34/06/2022, perihal ikhbar/pemberitahuan hasil rukyatul hilal bil fi'li awal Dzulhijjah 1443 H. Hal ini berarti, bahwa hari raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh bertepatan dengan 10 Juli 2022 M. Baca Juga: Lembaga Falakiyah PBNU Gelar Rukyatul Hilal Dzulhijjah 1443 H Sore Ini Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyampaikan ucapan selamat berhari raya Idul Adha kepada warga NU dan umat Islam. "Kepada warga Nahdlatul Ulama dan umat Islam pada umumnya, kami ucapkan selamat memasuki bulan Dzulhijjah 1443 H dan menyambut hari raya Idul Adha 1443 H," katanya. "Semoga kita dapat menjalani ibadah kurban dan amaliah bulan Dzulhijjah dengan baik," harapnya. Berdasarkan hisab yang sama maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua dengan tinggi hilal + 0 derajat 38 menit dengan elongasi 4 derajat 37 menit dan lama hilal 4 menit 57 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga Provinsi Aceh dengan tinggi hilal + 2 derajat 47 menit, elongasi 5 derajat 41 menit, dan lama hilal 15 menit 07 detik. Sementara di markaz Gedung PBNU Jakarta koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT, ketinggian hilal mencapai + 2 derajat 11 menit 00 detik dan lama hilal 11 menit 38 detik. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Rabu Legi 29 Juni 2021, pukul 09:52:15 WIB. Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 23 derajat 16 menit 57 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 27 derajat 22 menit 41 detik utara titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 4 derajat 05 menit 16 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 5 derajat 04 menit 35 detik. Muktamar ke-34 NU tahun 2021 memutuskan rukyah hilal tidak lagi bersifat fardu kifayah atau sunnah jika paling tidak hasil lima metode falak qath’iy ternyata hilal berada di bawah ufuk. Sebab, tujuan rukyah hilal adalah untuk memastikan terlihatnya hilal, sedangkan hilal menurut metode falak qath’iy tidak mungkin terlihat. Terkait keputusan ini, Kiai Sirril meminta jajaran Lembaga Falakiyah di tingkat propinsi (PWNU) dan kabupaten / kota (PCNU) se–Indonesia agar bertindak aktif menyebarluaskan pengumuman awal bulan Dzulhijjah 1443 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama terutama di wilayah dan cabangnya masing-masing. Pewarta: Syakir NF Editor: Alhafiz Kurniawan

    Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/pbnu-ikhbarkan-idul-adha-1443-h-jatuh-pada-ahad-10-juli-2022-F4uR1
    Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Jumat Pon (mulai malam Junat) 1 Juli 2022 M. Hal ini didasarkan atas posisi hilal sebagaimana dalam perhitungan delapan metode ilmi falak secara qath'iy, pada Rabu, 29 Dzulqa'dah 1443 H atau bertepatan dengan 29 Juni 2022 M yang masih berada di bawah kriteria Imkanurrukyah di seluruh Indonesia. Karenanya, PBNU memutuskan istikmal, jumlah tanggal Dzulqa'dah 1443 H digenapkan menjadi 30 hari. "Atas dasar istikmal tersebut dan sesuai Al-Madzahibul Arba'ah, maka dengan ini PBNU mengikhbarkan/memberitahukan bahwa awal bulan Dzulhijjah 1443 H jatuh pada hari Jumat Pon, tanggal 1 Juli 2022" kata KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, pada Rabu (29/6/2022) menyampaikan surat bernomor 361/C.I.34/06/2022, perihal ikhbar/pemberitahuan hasil rukyatul hilal bil fi'li awal Dzulhijjah 1443 H. Hal ini berarti, bahwa hari raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh bertepatan dengan 10 Juli 2022 M. Baca Juga: Lembaga Falakiyah PBNU Gelar Rukyatul Hilal Dzulhijjah 1443 H Sore Ini Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyampaikan ucapan selamat berhari raya Idul Adha kepada warga NU dan umat Islam. "Kepada warga Nahdlatul Ulama dan umat Islam pada umumnya, kami ucapkan selamat memasuki bulan Dzulhijjah 1443 H dan menyambut hari raya Idul Adha 1443 H," katanya. "Semoga kita dapat menjalani ibadah kurban dan amaliah bulan Dzulhijjah dengan baik," harapnya. Berdasarkan hisab yang sama maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua dengan tinggi hilal + 0 derajat 38 menit dengan elongasi 4 derajat 37 menit dan lama hilal 4 menit 57 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga Provinsi Aceh dengan tinggi hilal + 2 derajat 47 menit, elongasi 5 derajat 41 menit, dan lama hilal 15 menit 07 detik. Sementara di markaz Gedung PBNU Jakarta koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT, ketinggian hilal mencapai + 2 derajat 11 menit 00 detik dan lama hilal 11 menit 38 detik. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Rabu Legi 29 Juni 2021, pukul 09:52:15 WIB. Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 23 derajat 16 menit 57 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 27 derajat 22 menit 41 detik utara titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 4 derajat 05 menit 16 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 5 derajat 04 menit 35 detik. Muktamar ke-34 NU tahun 2021 memutuskan rukyah hilal tidak lagi bersifat fardu kifayah atau sunnah jika paling tidak hasil lima metode falak qath’iy ternyata hilal berada di bawah ufuk. Sebab, tujuan rukyah hilal adalah untuk memastikan terlihatnya hilal, sedangkan hilal menurut metode falak qath’iy tidak mungkin terlihat. Terkait keputusan ini, Kiai Sirril meminta jajaran Lembaga Falakiyah di tingkat propinsi (PWNU) dan kabupaten / kota (PCNU) se–Indonesia agar bertindak aktif menyebarluaskan pengumuman awal bulan Dzulhijjah 1443 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama terutama di wilayah dan cabangnya masing-masing. Pewarta: Syakir NF Editor: Alhafiz Kurniawan

    Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/pbnu-ikhbarkan-idul-adha-1443-h-jatuh-pada-ahad-10-juli-2022-F4uR1
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    BADAN OTONOM

    +